Prive adalah penarikan modal atau aset yang dilakukan oleh para investor. Penarikan modal dimaksudkan untuk kebutuhan pribadi, bukan perseroan.
Banyak orang yang masih awam mengenai pengertian prive, namun dalam dunia usaha, tentu istilah prive sudah tidak asing lagi. Para pengusaha khususnya pasti mengetahui pengertian prive.
Baca Juga : Berikut Faktor Penting Dalam Memilih Software Akuntansi Terbaik Bagi Bisnis Anda
Istilah prive berkaitan dengan modal atau aset yang dimiliki oleh seseorang. Dalam suatu CV atau badan perseroan pasti butuh modal dari beberapa investor. Bentuk modal dan asetnya pun beragam, tidak melulu uang cash.
Proses penarikannya pun tidak sembarangan, harus melewati persetujuan para komisaris. Jika dewan komisaris menyetujui, barulah modal atau aset dapat dipergunakan oleh investor secara pribadi.
Baca Juga : Terhindar dari Fraud dengan Software Accurate Cloud
Mengutip dari Ukirama, istilah yang dikenal dengan owner’s withdrawl ini tidak hanya berbentuk uang kas, tetapi bisa saja berbentuk aset tetap maupun tidak tetap. Selain itu, pengambilan modal juga bisa berupa barang dagangan dari perseroan komanditer tersebut. Agar semakin jelas, Ukirama menjelaskan beberapa transaksi yang dapat dikategorikan sebagai prive, diantaranya adalah :
-
Penarikan modal yang dilakukan oleh sekutu aktif maupun sekutu pasif.
-
Gaji yang dibayarkan kepada sekutu aktif dan sekutu pasif yang modalnya tidak terbagi dalam saham.
-
Pengeluaran yang dipakai untuk kepentingan pribadi anggota perseroan komanditer.
-
Pembagian laba dengan nama, baik dalam bentuk apapun.
Pengambilan prive tidak dibatasi oleh waktu. Maksud dari pernyataan tersebut adalah para investor yang ingin menarik modal bisa melakukannya setiap saat. Walaupun begitu, perhitungan penarikan yang telah dilakukan tetap dilakukan pada akhir tahun.
Baca Juga : Mudahnya Menghitung Gaji dan Tunjangan Kayawan dengan Fitur Karyawan di Accurate Online
Transaksi apa saja yang tergolong prive dalam perusahaan?
Prive dapat dikategorikan dalam beberapa hal, seperti pembagian keuntungan dalam berbagai bentuk atas nama investor. Setiap penerimaan laba sekecil apapun dan dalam bentuk barang sekalipun masuk kategori prive. Selain laba, segala pengeluaran pribadi dari anggota perseroan adalah prive. Ada pula pembayaran gaji kepada stakeholder aktif maupun pasif di luar saham, serta penarikan modal oleh sekutu perseroan.
Langkah Terbaik Pengelolaan Prive
Mengingat prive dapat mengganggu operasional perushaaan, Anda bisa melakukan pengelolaan penarikan modal yang pas.
Baca Juga : Ini Alasan Kenapa Setiap Pemilik Usaha Harus Punya Laporan Laba Rugi Dalam Bisnisnya
Setidaknya ada 5 langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengelola prive dengan benar :
1. Tidak Melebihi Laba yang Didapatkan
Sangat penting menerapkan aturan satu ini pada perusahaan. Jika Anda tak ingin keuangan perusahaan bermasalah, ketatlah dalam menjalani aturan. Besaran penarikan modal atau aset tidak boleh lebih dari nilai laba. Setiap stakeholder tentu memiliki nilai laba sedari awal menanamkan modal. Anda bisa memberitahukan hal tersebut sedari awal, supaya tidak menjadi masalah.
2. Batasan Prive
Mengingat prive adalah hak semua investor, Anda tak bisa berbuat sewenang-wenang. Investor juga berhak menarik modal atau aset yang dimiliki. Tetapi ada baiknya penarikan modal tidak pula dilakukan sembarangan. Nilai modal yang ditarik harus dibatasi dalam kurun waktu tertentu, misalnya saja tidak melebihi 50% dari modal awal. Pasalnya, prive bukanlah bagian dari pajak, sehingga sangat memberatkan perusahaan.
Baca Juga : Berikut Cara Mudah Memahami Neraca Bagi Pebisnis UKM
3. Dana Cadangan
Sediakan dana cadangan untuk kebutuhan mendesak. Walaupun dana tersebut tidak bisa dikategorikan prive, setidaknya Anda punya persiapkan ketika terjadi penarikan modal secara besar-besaran. Ini perlu dilakukan oleh semua badan perseroan, bila tidak ingin operasional perusahaan ambruk di tengah jalan.
Dengan mempersiapkan dana cadangan, Anda juga bisa memastikan perusahaan tetap aman ketika investor mundur teratur.
Baca Juga : 11 Tipe Akun Yang Sering Ditemukan di Neraca Perusahaan
4. Evaluasi Prive
Penggunaan prive seringkali tidak bijak dilakukan oleh para investor. Hal ini berimbas pada saldo debit yang kian memburuk. Supaya tidak mengalami masalah besar, lakukan evaluasi prive secara rutin. Pastikan penarikan modal yang dilakukan para investor tidak melebihi modal yang dimiliki.
5. Pemisahan Urusan
Jangan mencampuradukkan masalah pribadi dan perusahaan. Investor harus bijak mempergunakan dana pribadi dan perusahaan. Ada baiknya keuangan pribadi tetap aman, sehingga tidak harus menarik modal. Meskipun prive adalah hak investor, minimalisir prive untuk mengamankan keuangan pribadi. Termasuk memenuhi lifestyle yang selalu menguras kantong para investor.
Kesimpulan
Baca Juga : Software Accurate Cloud Akan Bantu Kamu Rapihkan Pembukuan dan Pajak Dalam Waktu Singkat
Setelah mengetahui pengertian prive dan tata kelolanya lebih dalam, selanjutnya adalah menerapkannya pada perusahaan Anda. Setiap informasi ini penting diketahui oleh para investor yang baru terjun ke dunia usaha. Selain berguna untuk investor, Anda yang berkutat di akuntansi pun bisa banyak belajar dari sini.
Anda juga perlu mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan yang dilakukan pada perusahaan Anda, termasuk pada prive, karena ini menyangkut aset perusahaan Anda. Jika perusahaan Anda sudah cukup besar tentu akan merepotkan jika Anda menggunakan pembukuan manual untuk membuat laporan keuangan dengan cepat terutama untuk penghitungan aset atau pajak.
Baca Juga : Berikut Alasan Mengapa Berhenti Menggunakan Excel Untuk Pembukuan Anda
Belum lagi pembukuan manual yang rentan mengalami kesalahan, karena biasanya pencatatan dilakukan hanya pada kertas atau program excel.
Anda bisa menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online yang memiliki fitur terlengkap dan dengan harga terjangkau. Accurate Online adalah software akuntansi yang sudah digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis yang ada di Indonesia, mulai dari UKM sampai perusahaan manufaktur besar
Baca Juga : Apa sih bedanya Accurate V5 Desktop dengan Accurate Online?
Memiliki fitur terlengkap dan harga yang paling terjangkau, menjadikan Accurate menjadi software akuntansi Indonesia yang telah memenangkan Top Brand Award untuk kategori software akuntansi sejak tahun 2016 sampai sekarang.
Jika kamu ingin berlangganan Accurate Online, kebetulan Accurate Online sekarang sedang ada diskon 25% atau 600 ribu. Jadi kamu hanya tinggal membayar 1,8 juta dari harga normal 2,4 juta loh! Jika Kamu tertarik bisa langsung minta penawarannya dengan klik disini.
Baca Juga : Promo Awal Tahun Accurate Online, Diskon Gede-Gedean loh!
atau Kontak Team Marketing Accurate dibawah ini, jika Kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai fitur-fitur, promo, diskon dan cara beli software Accurate yang aman :
Jangan lupa, jika ada software yang menyediakan masa uji coba gratis, pilih yang paling lama. Hal ini agar Anda bisa lebih leluasa mengeksplorasi berbagai fitur di dalamnya. Seperti Accurate Online yang menyediakan masa uji coba gratis selama 30 hari, dimana semua software akuntansi hanya memberikan masa uji coba selama 14 hari.
Baca Juga : Cara Beli Software Accurate Yang Aman, Mudah dan Praktis
Nah untuk coba gratis 30 hari Accurate Online, caranya cukup mudah tinggal klik tautan pada gambar dibawah ini :