Break even point atau yang biasa disebut dengan BEP adalah tingkat produksi di mana total pendapatan sama dengan total pengeluaran. Dengan kata lain Break even point adalah titik dimana perusahaan menghasilkan jumlah laba yang sama dengan biaya selama proses manufaktur dalam periode akuntansi.
Bisa dikatakan bahwa break even point adalah titik impas dalam suatu perusahaan. Hal ini dikerenakan pendapatan dan pengeluaran sama nilainya, besaran laba bersih untuk periode tersebut adalah nol.
Baca Juga : Pengertian Pendapatan dan Jenis-Jenis Pendapatan Dalam Akuntansi
Fungsi Break Even Point
Baca Juga : Tiga Strategi Ampuh Dalam Mempertahan Bisnis Saat Pandemi Corona
Konsep break even point bisa diterapkan dalam semua bisnis dan industri apapun, baik besar atau kecil. Fungsi dari break even point adalah sebagai berikut :
-
Untuk menentukan jumlah kapasitas yang tersisa setelah BEP tercapai, hal ini dapat memberi gambaran kepada Anda tentang jumlah maksimum laba yang dapat dihasilkan.
-
Menentukan dampak pada laba jika otomatisasi ( biaya tetap ) menggantikan tenaga kerja ( biaya variabel )
-
Untuk menentukan perubahan laba jika harga produk diubah
-
Dapat mengetahui jumlah kerugian yang bisa diperkecil jika bisnis mengalami penurunan penjualan
Bagaimana Menerapkan Break Even Point Secara Efektif ?
Baca Juga : Tips Melakukan Audit Persediaan Barang Pada Perusahaan Retail
Manajemen harus secara konstan memantau break even point, khususnya dalam hal untuk menguranginya bila memungkinkan. Cara untuk melakukan hal ini termasuk :
-
Analisis biaya – Terus tinjau semua biaya tetap, untuk melihat apakah ada yang bisa diimprovisasi. Tinjau juga biaya variabel untuk melihat apakah ada biaya yang dapat dihilangkan, karena hal itu akan meningkatkan marjin dan mengurangi break even point.
-
Analisis margin – Perhatikan dengan seksama margin produk, dan dorong penjualan produk dengan margin tertinggi, hal ini juga membantu mengurangi break even point
-
Outsourcing – Jika suatu kegiatan melibatkan biaya tetap, pertimbangkan untuk mengalihdayakannya atau menggunakan outsourcing agar mengubahnya menjadi biaya variabel per unit.
-
Penetapan harga – Kurangi atau hilangkan penggunaan kupon atau pengurangan harga lainnya, karena hal ini malah meningkatkan break even point. Hal lain yang perlu dilakukan adalah tingkatkan harga secara bertahap selama hal tersebut bisa diterima oleh pelanggan.
Baca Juga : Istilah Keuangan Yang Wajib Diketahui Oleh Semua Pelaku Bisnis
Cara Menghitung BEP
Agar dapat menghitung seberapa besar Break Even point atau titik impas, maka kita membutuhkan beberapa komponen. Dalam BEP terdapat setidaknya tiga komponen. Antara lain fixed cost (biaya tetap), variable cost (biaya variable) dan selling price (harga jual). Berikut adalah penjelasan selengkapnya :
-
Fixed Cost – Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan. Biaya ini tidak mempengaruhi kegiatan produksi secara langsung.
-
Variabel Cost – Komponen biaya yang satu ini bersifat dinamis. Variabel cost disebut juga sebagai biaya per unit yang tergantung pada tingkat volume produksi. Apabila produksi meningkat, maka variabel cost juga akan meningkat. Contohnya seperti biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja, biaya listrik dan lain sebagainya.
-
Selling Price – Merupakan harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi dan siap untuk dijual.
Baca Juga : Berikut Cara Ampuh Tingkatkan Profit Perusahaan
Setelah Anda mengerti dari ketiga komponen tersebut, Anda bisa menghitung besaran break even point dengan rumus sebagai berikut :
Menghitung BEP per – unit produk :
BEP = Fixed Cost / (Price – Variable Cost)
Menghitung BEP perdasarkan nilai penjualan :
BEP = Fixed Cost / (1 – (Variable Cost /Price))
Contoh :
Anda baru saja mendirikan sebuah usaha pembuatan topi. Setiap bulan produksi Anda adalah 50 topi. Sedangkan harga per buah Rp 40.000. Untuk biaya variabel per topi rata-rata Rp 20.000 dan rata-rata biaya tetap tahunan Rp 2.000.000.
Baca Juga : Alasan Kenapa Setiap Pemilik Perusahaan Harus Punya Laporan Laba Rugi Dalam Bisnisnya
Pertanyaannya berapa jumlah topi yang harus diproduksi dan harga per topi agar mencapai BEP? Penyelesaiannya adalah :
Pertama – tama hitung terlebih dahulu jumlah jumlah yang harus diproduksi supaya mencapai titik impas atau break even point.
BEP unit produk = Fixed Cost / (Price – Variabel Cost)
= 2.000.000 / (40.000 – 20.000) = 100 buah topi
BEP nilai penjualan = Fixed Cost / (1 – (Variabel Cost/Price))
= 2.000.000 / (1 – (20.000/40.000) = Rp 4.000.000
Maka Anda harus memperoleh keuntungan (omset) sebesar Rp 4.000.000 untuk mencapai BEP. Untuk membuktikan apakah hitungan tersebut benar adalah dengan mengalikan unit BEP x harga jual per unit.
BEP = 100 x Rp 40.000 = Rp 4.000.000
Baca Juga : Akuntansi Biaya Berperan Penting Sebagai Dasar Penentuan Anggaran Perusahaan
Menentukan break even poin adalah hal yang penting untuk sebuah usaha, namun masih banyak perusahaan yang tidak menyadari hal ini, dan hal ini juga termasuk dalam pengendalian manajemen risiko. Untuk menentukan BEP, Anda juga memerlukan aplikasi pencatatan untuk setiap transaksi yang terjadi.
Aplikasi yang mudah dioperasikan dan juga aman untuk setiap data yang Anda simpan. Anda bisa mempercayakan software Accurate online untuk pencatatan transaksi dan pengolahan akuntansi usaha Anda.
Baca Juga : Tips Jitu Memilih Software Akuntans Terbaik Bagi Bisnis UMKM
Baca Juga : Pusing Hitung Biaya Operasional Usaha? Accurate Online Solusinya
Accurate Online sendiri adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah memenangkan Top Brand Award sebagai software akuntansi terbaik selama 5 kali berturut – turut sejak 2016.
Dengan pengelolaan keuangan yang baik, Anda bisa melihat seberapa sehat usaha yang sedang Anda jalankan. Selain itu, Anda bisa mengetahui berapa banyak produk yang tersisa atau dengan stock opname.
Baca Juga : Software Accurate Cloud Akan Bantu Kamu Rapihkan Pembukuan dan Pajak Dalam Waktu Singkat
Apabila Anda menggunakan aplikasi pembukuan Accurate Online, Anda bisa menggunakan fitur smartlink e-commerce untuk mengintegrasikan pencatatan penjualan di akun e-commerce tanpa harus mencatat ulang di pembukuan bisnis Anda. Sehingga Anda bisa dengan mudah mengintegrasikannya. Jadi Accurate Online akan mempermudah Anda dalam mengelola pembukuan bisnis di e-commerce.
Jika kamu ingin berlangganan Accurate Online, kebetulan Accurate Online sekarang sedang ada diskon 25% atau 600 ribu. Jadi kamu hanya tinggal membayar 1,8 juta dari harga normal 2,4 juta loh! Jika Kamu tertarik bisa langsung minta penawarannya dengan klik disini.
Baca Juga : Apa sih bedanya Accurate V5 Desktop dengan Accurate Online?
Anda juga bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.
Jika Kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai fitur-fitur, promo, diskon dan cara beli software Accurate yang aman. Kamu juga bisa kontak Team Marketing Accurate dibawah ini yah :
Baca Juga : Cara Beli Software Accurate Yang Aman, Mudah dan Praktis