Di dalam dunia Bisnis banyak istilah yang digunakan dalam pembahasan mengenai harga, seperti dua istilah ini yaitu mark up dan mark down, istilah ini sering di dengar dalam bidang bisnis khususnya bergerak di bidang dagang dan perusahaan yang bergerak di bidang proyek, nah disini akan kita bahas apa yang pengertian dari mark up dan mark down dalam menentukan harga pokok.
Harga tidak hanya di tentukan sembarang tanpa pertimbangan, namun harus sesuai dengan barang dan jasa yang di tawarkan dalam perusahaan tersebut.
Karena dalam penentuan harga harus banyak pertimbangan yang terdiri dari beberapa faktor dalam pengembangan sebuah produk dan layanan. Berikut ini penjelasan nya
Pengertian Mark Up
- Mark Up adalah harga tambahan terhadap total biaya barang atau jasa yang memberi penjual keuntungan.
- Bisa juga peningkatan harga yang telah ditambahkan pada biaya dari sebuah produk untuk menentukan harga jual produk tersebut
- Atau di sering disebut juga salah satu metode penentuan harga yang dianggap paling sederhana dan praktis serta paling banyak diterapkan.
Mark Up berguna dalam menghitung HPP perusahaan dagang, besarnya mark up di tetapkan oleh faktor biaya dan biasanya ditentukan dalam presentasi
Rumusnya adalah sebagai berikut :
Harga Jual = Biaya Beli Produk + Mark Up
Misalnya, jika sebuah produk berharga 10.000 dan harga jualnya 15.000 persentase markupnya adalah ( 15.000 – 10.000) / 10.000 = 0,50 x 100 = 50%.
Baca Juga : Mengetahui Metode Pencatatan FIFO Menurut sistem Akuntansi
Pengertian Mark Down
Berbeda dengan Mark up, Mark down merupakan upaya yang dilakukan untuk menurunkan harga jual terhadap produk atau jasa. Ini merupakan reduksi dari harga ritel awal atau menurunkan margin , dengan dasar pemikiran bahwa harga yang lebih rendah diharapkan dapat meningkatkan jumlah penjualan.
Jadi, harga yang di mark down bukan berarti membuat peritel rugi namun untungnya akan lebih sedikit dari pada harga normalnya diharapkan. Biasanya, mark down dilakukan dengan alasan adanya cuci gudang.
Di mana hal tersebut dijadikan sebagai sebuah alasan untuk menggunakan melakukan penjualan besar besaran pada barang sisa.
Maka dari itu, modal yang digunakan bisa saja tidak kembali meskipun sudah mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan sebuah barang.
Selain itu, mark down juga biasa dikatakan sebagai diskriminasi dari harga tingkatan kedua. Karena hal tersebut memang sebenarnya sebuah ritel sudah membebankan harga.
Di mana harga yang dibebankan tersebut tentu berbeda dan kemudian ditawarkan kepada konsumen dengan harga yang berbeda pula. Hal tersebut disebabkan karena terjadinya kegiatan tawar menawar oleh konsumen.
Metode yang digunakan dalam penetapan Harga
Berikut ini adalah beberapa metode harga yang dapat anda pilih untuk usaha Anda
Berdasarkan permintaan
Penetapan harga juga bisa dilakukan berdasarkan permintaan dari pelanggan atau konsumen. Karena tidak semua konsumen bisa menerima harga suatu barang yang sudah ditetapkan terlebih dahulu. Mengapa demikian ? Karena pelanggan biasanya menganggap harga yang ditawarkan tersebut terlalu mahal atau tidak sesuai kualitas barang.
Berdasarkan Harga Pesaing
Selanjutnya adalah menetapkan harga dengan berdasarkan pada harga yang ditawarkan oleh pesaing. Di mana harga tersebut dijadikan sebagai sebuah referensi sebelum menentukan harga suatu barang yang dijual. Namun penggunaan metode penetapan harga ini dilakukan untuk barang yang standar dan dalam kondisi pasar oligopoli.
Berdasarkan Biaya
penetapan harga selain menggunakan mark up adalah menggunakan metode berdasarkan biaya atau perhitungan biaya.
Ada tiga bagian dari penggunaan metode ini yaitu :
Penetapan harga biaya plus
Harga Jual per unit dalam metode ini ditentukan dengan cara menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (margin). Rumusnya adalah :
Harga Jual = Biaya Total + Margin
Berdasarkan penghitungan HPP,
Harga Pokok Pembelian (HPP) per unit ditambah (mark up) jumlah tertentu. Rumusnya adalah :
Harga Jual = Harga Beli + Mark Up
Baca Juga : promo Pasti Hemat Accurate Online Diskon 1,5 Juta, Cek disini sekarang !!
Penetapan harga BEP
(Break Even Point) merupakan penetapan harga berdasarkan nilai keseimbangan antara jumlah total biaya keseluruhan dengan jumlah total penerimaan keseluruhan. Rumusnya adalah :
Harga Jual = Total Biaya – Total Penerimaan
Demikian lah Contoh perhitungan berdasakan biaya baik itu mark up atau pun mark down, semua cara perhitungan diatas harus di analisa dengan metode yang benar, agar pengontrolan laporan keuangan dapat berjalan dengan lancar ada baiknya menggunakan software Akuntansi untuk pembukuan usaha kamu.
Accurate adalah software akuntansi yang dapat mengontrol keuangan usaha anda dengan sistem yang saling terintegrasi akan memudahkan dalam pengontrolan usaha, laporan yang ada di Accurate online akan tersaji secara realtime dan anda akan dengan mudah mengaksesnya.
Dapatkan diskon 25% untuk aktivasi Accurate Online disini, atau untuk anda yang masih penasaran ingin mencoba Accurate Online dapatkan free trial selama 30 hari disini.